Tanggal 1 Juni |
1. Hari Lahir Pancasila
Setiap tanggal 1 Juni, Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Peringatan ini untuk menghormati perjuangan para pendiri bangsa dalam menetapkan dasar negara Indonesia. Berdasarkan laman resmi Kemendikbud, peringatan ini bermula dari sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945. Pada sidang tersebut, tokoh-tokoh penting seperti Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara Indonesia. Soekarno kemudian menyampaikan pidato berjudul "Lahirnya Pancasila" pada tanggal 1 Juni 1945, memperkenalkan lima prinsip dasar yang disebut Pancasila: Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa. Akhirnya, pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila disahkan sebagai dasar negara dalam Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Pada tahun 2016, Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 yang menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
2. Hari Orang Tua Sedunia
Menurut situs resmi PBB, Hari Orang Tua Sedunia juga diperingati pada tanggal 1 Juni. Latar belakang peringatan ini berawal dari tahun 1980-an, ketika PBB mulai fokus pada isu-isu keluarga. Pada tahun 1983, Dewan Ekonomi dan Komisi Sosial Pembangunan Sosial merekomendasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang peran keluarga dalam proses pembangunan. Pada tanggal 12 September 2012, Majelis Umum PBB menetapkan 1 Juni sebagai Hari Orang Tua Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati
3. Hari Kesadaran Terumbu Karang
Tanggal 1 Juni juga diperingati sebagai Hari Kesadaran Terumbu Karang Sedunia, berdasarkan informasi dari National Today. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran komunitas dan masyarakat global tentang kerentanan sistem biologi terumbu karang di lautan. Hari ini menjadi momen bagi berbagai kalangan, mulai dari pencinta lingkungan, aktivis sosial, hingga masyarakat umum, untuk bersatu dalam melindungi ekosistem terumbu karang dari ancaman seperti pemutihan karang, kenaikan suhu laut, dan polusi beracun. Peningkatan pariwisata dan penggunaan tabir surya yang berbahaya juga dianggap sebagai ancaman bagi kelestarian terumbu karang.